LOVE Crisis is REAL
Hi.. been a long time.. now i'm back to write some sad story while sitting in the corner of some hits restaurant around Kemang, South Jakarta.
2022-2023 might be the hardest year i've ever felt in my entire life, idk am i survived yet or no?
But the sad truth is.. as getting older i am, the more i'm to sensitive about every little detail things that happen in my life
Semuanya dimulai dari pasca career shifting yang terjadi menuju akhir 2022... the sad truth is i left my first professional job as an Fresh graduate di my ever-become dream office back in 2014 or 2015's something... yea, i left my job as a news reporter.
Actually, it seems like gue mungkin jadi orang yang gak takut ngambil resiko.. i take all the risks walaupun resiko nya mempertaruhkan karir gue sendiri. Niatnya, pergi dari pekerjaan sebagai News Reporter membuat gue berniat untuk mengemban posisi baru sebagai orang komunikasi dikorporat, that becomes my new goals in my career.. tapi in the middle of process godaan lain muncul, godaan punya kantor yang fun, dan sangat anak muda membuat proses yang sedang gue jalankan demi memiliki profesi baru sebagai corcomm malah membuat gue tergelincir.. yes,... setelah mengikuti beberapa proses dan panggilan dari perusahaan yang mostly sudah menuju satu langkah lagi gue mungkin bisa meraih goals jadi corcomm atau PR Brand malah pupus karena akhirnya gue mengambil keputusan untuk mengambil pekerjaan sebagai seorang content writer diperusahaan yang membuat gue bermimpi memiliki lingkungan kerja santai, fun, dan sangat anak muda tersebut yang justru jadi titik mula mimpi buruk gue dimulai yaitu jadi PENGANGGURAN.
Ketika mulai melepaskan posisi terakhir gue sebagai News Reporter di salah satu kantor yang ada dibilangan Mega Kuningan, Jakarta Selatan tersebut tentu gue lakukan dengan "cukup" banyak pertimbangan yang tidak terlalu matang.. dengan menggebu-gebu sebagai seorang anak muda yang saat itu masih berumur 23 tahun gue dengan pede yakin kalo ini emang waktunya gue cabut dari kantor 1 tahun 1 bulan gue itu dan merambah ke dunia komunikasi korporat pada awalnya everything just seems fine dan terlihat lancar dalam waktu 2 minggu sebelum gue officially keluar dari kantor tersebut gue mulai melakukan proses lamaran di beberapa tempat yang udah sampai tahap interview user... sampai akhirnya karena bertepatan dengan 2 tempat tersebut lagi urgently hiring dan gue pun harus membuat keputusan cepat akhirnya deal gue menerima 1 tawaran yang justru dari kantor yang gue ikuti prosesnya diakhir bukan dari awal....
Long short story
Kantor itu ternyata toxic... gue terkena verbal abussive dari salah satu orang yang ada dikantor tersebut. tiap kali mau ke kantor, bawaan gue sering cemas (anxiety), takut, dan resah gak nyaman untuk menghabiskan waktu lama-lama dikantor tersebut.. akhirnya dengan memikirkan cukup lama sambil menahan sakit akibat tindakan verbal abussive yang (sometimes) terjadi tersebut gue mulai berpikir untuk keluar dari kantor tersebut tanpa pegangan kerja baru...
And here i am, udah 2 bulan pasca meninggalkan kantor tersebut i felt so much better mentally gak ada yang membuat gue merasa sakit akibat ke-toxican-an yang terjadi itu..
Tapi.. gue mulai ngerasaiin gimana pusingnya belum dapet kerjaan baru yang cocok dan sesuai keinginan.
Dan yang gak gue suka dari diri gue yang gak sibuk ini adalah, gue yang jadi orang selalu negative thinking dan banyak hal-hal aneh mulai menghantui diri gue di masa-masa desperate gue...
Di masa-masa ini, gue jadi selalu ngerasa kesepian.. kayak mentallly loneliness always hit me everyday dengan kondisi gue dirumah cuma sama nyokap, teman-teman yang sibuk kerja dan dengan kehidupannya masing-masing membuat gue jadi merasa sangat-sangat sendirian. Kayak, tingkat kesepian dan kesedihan gue sangat meningkat dimasa-masa ini, kaya biasa aja gue nangis ditempat ramai secara diam-diam sambil nulis blog kaya gini. Kadang, gue dihantuiin masa-masa gue waktu kuliah masa dimana gue pernah ngerasa sendirian dan gue minta "seseorang" untuk nemenin gue and there he comes.. trying to cheer me up.. ngajak gue liat hal yang gue suka kaya Laut.
I'm mentally tired.
Kadang gue kangen masa itu, saat semua itu mudah terjadi gue gak perlu ngerengek atau begging sama orang tapi ada dia yang mengerti rasa "sepi" yang gue suka rasaiin dan berusaha selalu ada dan nemenin gue... tapi sekarang, kadang gue suka merelakan dan mengikhlaskan rasa ini gue tanggung sendiri karena i do care about someone so i never ask and never saw him how miserable i am, so, gue gak nyusahin orang itu.. entah kenapa dia itu the exceptions gue gak bisa melakukan hal yang sama ke dia seperti apa yang terjadi dimasa kuliah gue saat gue dengan perkataan yang mudah minta "seseorang" itu ada untuk gue.. sekedar itu.
Sehingga, sekarang gue banyak menghabiskan waktu sendirian yang justru nge trigger diri gue buat mikirin hal-hal yang enggak-enggak dengan "kesendirian" gue ini...
Geez, sometimes i need someone to understand me and hugging me without i'm asking.
Makanya, ada atau enggaknya kerjaan dan kesibukan gue tuh sangat berarti buat pikiran-pikiran gue yang suka nggak baik dan ngerasa sendiri ini kalo gue gak punya kesibukan kaya sekarang.. kadang gue gak sanggup dirumah, tapi kadang gue juga gak sanggup sendirian tanpa ngerjaiin sesuatu dan seseorang diluar rumah sendirian..
Akhirnya diumur gue yang 24 tahun ini gue melontarkan kata-kata kalo ternyata hidup dan survived itu melelahkan ya?